Minggu, 09 Januari 2011

Sinopsis Arti Sahabat Episode 103

Pencarian Ajeng masih terus berlangsung, Pak Dani dan Bu Amanda sudah mulai dekat, tapi karena ada Fathir dan Vitha, Pak Dani melepaskan pelukan dari Bu Amanda, sementara Angel yang ikut mencari senternya mati, dan lebih memilih senter Mike dari pada senter Marco.

Bintang menuntun hati Yudha untuk menemukan Ajeng yang sudah mulai tidak kuat berpegangan pada akar pohon, terlalu lelah, dan ngantuk, Yudha cedera karena terjatuh. terus berusaha untuk mencapai bintang hati, akhirnya Yudha berhasil menggapai Ajeng, sayang Yudha tidak cukup kuat menahan tubuh Ajeng, Yudha pun terperosok di dalam jurang.

Ajeng dan Yudha hanya tergantung pada kekuatan akar pohon, yang semakin lama semakin putus satu demi satu, saat akar pohon tidak kuat lagi menahan tubuh Ajeng dan Yudha, dan supaya akar pohon bisa kuat menahan, Yudha hendak melepaskan pegangannya, tapi ditahan oleh Ajeng, saat itu Rangga datang tepat pada waktunya untuk memegang tubuh mereka, saat Rangga hampir saja terbawa ke jurang, datanglah sahabat-sahabat yang lain, mereka pun selamat, Ajeng pingsan, Yudha mengulurkan tangan mengucapkan terima kasih.

Sementara itu Aldo dan Nakula malah tersesat di dalam hutan, ketakutan, karena terdengar suara-suara menakutkan, saking takutnya Aldo dan Nakula pun terpisah, sementara Karina dan Bella juga tersesat, Bella kebelet untuk pipis, Karina tentu saja kesal bukan main, sementara Aldo dan nakula yang sudah bersama lagi semakin takut saja, karena mencium bau bunga, dan mendengar suara cewek, sementara itu Bella senang bukan main karena seperti mendengar Pangeran Cuminya.

Angel sangat bersedih melihat keadaan Ajeng, dielus kening Ajeng, tapi begitu ditegur oleh Vitha, Angel keras lagi, ia datang hanya untuk memastikan Ajeng baik-baik saja sehingga tidak disalahkan. Sedangkan Yudha dan Rangga bicara dari hati ke hati, Rangga mengakui suka sama Ajeng, dan Yudha respect terhadap Rangga, mereka saling berjabat tangan kembali penuh persahabatan,

Yudha berjaga dekat api unggun sampai tertidur, Rangga datang membawa selimut, menyelimuti, Rangga benar-benar menunjukan hati yang besar, biarpun bersaing dengan Yudha, tapi tetap menjaga Yudha (mungkin ini yang dinamakan saudara, bila benar Papa Yudha berhubungan dengan Mamanya Rangga), saat pagi Ajeng membangunkan Yudha, mereka sepakat untuk mulai membangun hubungan dari awal lagi, Rangga yang mendengar ini semakin menyadari Ajeng memang sangat mencintai Yudha.

Mike datang membantu Angel membereskan perlengkapan kemah, saat itu MIke melihat bagaiman bahagianya Vitha dan Fathir, di sudut lain Ajeng mendekati Rangga, mengucapkan terima kasih atas pertolongannya, juga berharap tetap menjadi sahabat, Rangga sangat senang bisa melihat Ajeng gembira lagi, karena itu memang tujuan Rangga untuk membuat Ajeng bahagia dan melupakan cintanya, untuk terus menjadi sahabat.

Angel mendekati tenda Ajeng, kuatir pikirnya Ajeng sakit, tapi ketika hendak membuka tenda, Vino langsung saja mencegahnya, kembali virus Vino menyebar di hati Angel untuk membenci semua sahabatnya, Angel melihat seluruh sahabatnya bergembira, kebencian terhadap para sahabatnya semakin masuk ke dalam hatinya, terlebih saat foto-foto bareng, tidak ada dari satu temannya yang ingat dengan, Angel sama sekali tidak tahu kalau Ajeng ingat dan hendak mencari Angel, tapi dicegah oleh Vitha dan Marco.

Kegembiraan seluruh sahabatnya membuat Angel geram, marah, dan semakin membenci, Vino tersenyum senang dengan keadaan Angel seperti itu... bersambung...